Sekrup kompresi berkanulasi telah menjadi salah satu perangkat fiksasi paling serbaguna dan penting dalam bedah ortopedi modern. Dirancang dengan kanal sentral berongga yang memungkinkan penyisipan melalui kawat pemandu, sekrup ini memungkinkan penempatan yang presisi, fiksasi yang stabil, dan teknik bedah minimal invasif.
Kemampuannya untuk memberikan kompresi terkontrol di seluruh garis fraktur menjadikannya ideal untuk menangani fraktur di area yang terbatas secara anatomis atau sensitif, terutama pinggul, pergelangan kaki, serta tulang-tulang kecil tangan dan kaki. Artikel ini mengulas aplikasi klinis utama sekrup kompresi kanulasi dan menyoroti bagaimana sekrup ini meningkatkan hasil bedah di berbagai regio anatomi.
Bedah Pinggul: Fiksasi Stabil untuk Fraktur Leher Femur
Fraktur leher femur—umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan pasien trauma berenergi tinggi—memerlukan fiksasi internal yang andal untuk memulihkan mobilitas dan mencegah komplikasi seperti nonunion atau nekrosis avaskular.Sekrup kompresi berkanulasimerupakan solusi standar karena presisinya yang tinggi dan jalur penyisipan yang minimal invasif.
Contoh Klinis:
Seorang pasien berusia 65 tahun dengan fraktur leher femur tanpa dislokasi menjalani reduksi tertutup dan fiksasi internal dengan tiga sekrup kompresi kanulasi paralel. Dengan panduan kawat-K, sekrup-sekrup tersebut ditempatkan dalam konfigurasi segitiga terbalik untuk memaksimalkan stabilitas biomekanik. Hasil rontgen pascaoperasi menunjukkan keselarasan yang sangat baik dan kompresi yang dipertahankan. Pada minggu ke-12, pasien menunjukkan kemampuan menahan beban penuh dengan penyatuan radiografi yang solid.
Mengapa Mereka Berfungsi Baik untuk Fraktur Pinggul:
Penempatan dengan bantuan kawat pemandu memastikan lintasan sekrup yang akurat.
Kompresi yang terkendali meningkatkan stabilitas primer dan penyembuhan tulang.
Pendekatan invasif minimal mengurangi trauma jaringan lunak dan mempercepat pemulihan.
Konfigurasi beberapa sekrup meningkatkan stabilitas rotasi dan aksial.
Operasi Pergelangan Kaki: Fiksasi untuk Fraktur Malleolar dan Talar
Anatomi kompleks sendi pergelangan kaki dan tuntutan menahan beban membutuhkan implan fiksasi yang memberikan kompresi kuat dan mempertahankan kesejajaran di bawah tekanan mekanis. Sekrup kompresi berkanulasi banyak digunakan untuk fraktur maleolus medial, fraktur avulsi maleolus lateral, dan cedera badan talus atau leher.
Contoh Klinis:
Seorang atlet berusia 30 tahun mengalami fraktur maleolus medial akibat cedera olahraga. Ahli bedah mereduksi fraktur dan memasukkan dua sekrup kanulasi berulir parsial untuk memberikan kompresi di seluruh lokasi fraktur. Pendekatan terpandu meminimalkan gangguan jaringan lunak—terutama penting di sekitar pergelangan kaki, tempat struktur neurovaskular padat. Pasien kembali berlatih dalam waktu empat bulan, didukung oleh fiksasi stabil dan mobilisasi dini.
Keuntungan di Daerah Pergelangan Kaki:
Sangat baik untuk fragmen kecil, miring, atau sulit diakses.
Kompresi mendorong konsolidasi tulang kanselus dengan cepat.
Ukuran sayatan yang diperkecil menurunkan risiko komplikasi pascaoperasi.
Kompatibel dengan metode fiksasi lain (misalnya, konstruksi pelat-sekrup) untuk fraktur kompleks.
Fiksasi Tulang Kecil: Fraktur Tangan, Pergelangan Tangan, dan Kaki
Tulang kecil membutuhkan perangkat keras yang halus untuk memberikan stabilitas tanpa beban berlebih. Sekrup kompresi berkanulasi—sering tersedia dalam diameter mini—ideal untuk fraktur skafoid, fraktur metakarpal, dan cedera falang proksimal, serta fraktur pada kaki, seperti fraktur navicular dan metatarsal kelima.
Contoh Klinis:
Seorang pasien berusia 22 tahun dengan fraktur pinggang skafoid menjalani fiksasi perkutan menggunakan sekrup kompresi kanulasi tanpa kepala. Sekrup tersebut memberikan kompresi berkelanjutan di seluruh fraktur, memungkinkan gerakan pergelangan tangan lebih awal. Pada minggu ke-8, hasil CT scan menunjukkan penyatuan tulang, dan pasien dapat kembali beraktivitas normal tanpa kekakuan.
Mengapa Mereka Berkinerja Baik pada Tulang Kecil:
Desain sekrup tanpa kepala menghilangkan kesan menonjol dan iritasi pada perangkat keras.
Penempatan yang presisi melindungi tendon dan permukaan sendi di sekitarnya.
Kompresi berkelanjutan meningkatkan tingkat penyatuan pada tulang dengan suplai darah yang buruk (misalnya, skafoid).
Pendekatan invasif minimal mengurangi jaringan parut dan waktu pemulihan.
Keunggulan Teknis Mendorong Hasil Bedah yang Lebih Baik
Di berbagai wilayah anatomi, sekrup kompresi kanulasi memiliki beberapa keunggulan teknis yang membuatnya lebih disukai oleh ahli bedah ortopedi:
Akurasi Penempatan Tinggi:
Pemasangan berbasis kawat pemandu meminimalkan risiko ketidakselarasan.
Kompresi yang Konsisten:
Desain yang sebagian berulir atau tanpa kepala memberikan kompresi interfragmen terkendali yang penting untuk penyembuhan yang stabil.
Fleksibilitas dalam Pendekatan:
Cocok untuk operasi invasif minimal terbuka dan perkutan.
Mengurangi Trauma Bedah:
Sayatan yang lebih kecil menghasilkan waktu operasi yang lebih pendek dan rehabilitasi yang lebih cepat.
Kekuatan Biomekanik:
Dirancang untuk menahan beban rotasi dan aksial, bahkan di area yang menahan beban seperti pinggul dan pergelangan kaki.
Kesimpulan:
Sekrup kompresi berkanulasi memainkan peran penting dalam manajemen fraktur ortopedi, menawarkan presisi, stabilitas, dan manfaat minimal invasif dalam berbagai skenario klinis. Baik digunakan untuk fraktur leher femur, cedera maleolus, maupun fiksasi tulang kecil di tangan dan kaki, sekrup ini secara konsisten meningkatkan hasil dan tingkat penyembuhan pasien. Kemampuan adaptasinya terhadap berbagai tuntutan anatomi dan pola fraktur menjadikannya komponen penting dalam praktik ortopedi kontemporer.
Waktu posting: 27-Nov-2025